BISNIS WARALABA KENTANG GORENG

Waralaba kentang goreng agaknya masih menjadi bisnis yang menggiurkan bagi sebagian pebisnis. Buktinya, jaringan waralaba kentang goreng di negeri ini terus bermunculan.

Yang teranyar adalah waralaba kentang goreng Pota Potatoes. Waralaba ini baru ditawarkan pemiliknya pada Maret tahun ini. Kendati pemain baru di bisnis ini, Pota Potatoes mengklaim berhasil memikat hati konsumen.

Dana Prihadi, pemilik waralaba Pota Potatoes, mengklaim, pesatnya perkembangan usahanya didukung produk Pota Potatoes yang memiliki rasa khas, keunikan dan dapat menjangkau semua level masyarakat. "Selain itu, bisnis saya ini adalah waralaba kentang goreng termurah pertama di Indonesia," imbuhnya berpromosi.

Pota Potatoes mempunyai beragam rasa sesuai selera pembelinya. Ada sekitar tujuh pilihan rasa, yakni rasa keju, pedas, barbeque, pizza, black pepper steak, rumput laut, balado.

Selain itu, kentang goreng Pota Potatoes ini juga disajikan dengan tambahan topping yang membuatnya tampil lebih memikat. Tambahan topping bisa disesuaikan dengan selera pembeli. "Jika mencoba pasti akan ketagihan. Selain rasanya enak, harga murah," kata Dana, masih berpromosi.
Investasinya Rp 3.5 juta
Menurutnya, saat ini masih banyak calon investor yang berminat menekuni usaha kentang goreng. "Setelah Lebaran ini, ada mitra yang mau membuka gerai Pota Potatoes," katanya.

Dana menambahkan, usaha ini tidak membutuhkan biaya mahal. Bagi calon mitra yang berminat membuka usaha Pota Potatoes hanya perlu menyediakan total biaya investasi awal sebesar Rp 3.5 juta.

Biaya sebesar itu untuk pembelian booth dan perlengkapannya, seragam pegawai, banner, serta biaya pelatihan. "Biaya itu sudah termasuk franchise fee tiga tahun," ujarnya. Yang menarik, Dana juga menerapkan sistem master franchise dengan investasi sebesar Rp 7 juta.

Asal tahu saja, tidak semua perlengkapan usaha mitra dipenuhi kantor pusat Pota Potatoes. Contohnya kentang, Pota Potatoes memiliki rekanan di beberapa daerah untuk memuudahkan mitra mendapatkan supplai kentang. Jadi, Pota Potatoes menyerahkan kepada calon mitra untuk membeli di daerah masing-masing.

Kebijakan itu diterapkan pengelola Pota Potatoes demi menekan besarnya biaya produksi para mitra. Maklum, target pasar yang dibidik Pota Potatoes adalah semua lapisan masyarakat. Karena itu, harga jual kentang Pota Potatoes hanya berkisar Rp 4.000-Rp 10.000, tergantung menu yang dipilih pembeli.

Dana mengaku, selama dua bulan ini penjualan kentang goreng di gerai mitra cukup memuaskan. Dari penjualan kentang yang ditargetkan 50 porsi per hari, beberapa mitranya bisa menjual 100 hingga 130 porsi kentang Pota Potatoes. "Ada mitra saya yang omzetnya mencapai Rp 20 juta sebulan," katanya.

Wulan, mitra Pota Potatoes di Bandung, mengaku, dalam sehari minimal bisa menjual 60 porsi kentang. Dari penjualan sebanyak itu, dia meraup omzet sekitar Rp 400.000 per hari.

Tingginya pendapatan itu lantaran harga jual kentang goreng Pota Potatoes lebih rendah dari pesaing yang ada, yakni Rp 12.500 per porsi. "Harga kentang di Pota Potatoes lebih murah jadi gerai ramai terus diserbu konsumen," ujar Wulan.

0 Komentar:

Posting Komentar