Anda hobi dan punya bakat jualan? Simak liputan kami tentang jual beli motor kali ini. Thoriq, 29 tahun, pengusaha penerbit buku baru menekuni usaha ini 2 tahun. Ia berpendapat bahwa sebaiknya ada bisnis lain selain usaha penerbitannya untuk dijalankan. Prinsipnya seperti jangan menaruh telor di satu keranjang.
Tak disangka, bisnis baru yang dia geluti berjalan cepat dan menghasilkan keuntungan yang lumayan. Awal mula dia terjun di bisnis ini tidak sengaja. Saat itu ia membeli motor Honda Grand tahun 91 dari temannya dengan harga 2,5 juta. Motor tersebut rencananya akan digunakan sendiri.
Karena pelat motor tersebut dari luar kota, waktu pajak habis, dia berniat memperpanjang. Tapi ternyata si pemilik motor dimana dulu ia membeli motor tersebut tidak bisa menemani ia untuk memperpanjang STNK. Pada saat itulah Thoriq akhirnya memutuskan untuk menjual motor tersebut sebelum pajak berakhir.
Setelah motor ia perbaiki dengan biaya 300 ribu, ia menjual motor tersebut dengan harga 3 juta. Untung 200 ribu, lumayan pikirnya.
Hal Penting Yang Harus Diperhatikan
Hal yang pertama kali harus diperhatikan adalah motor yang akan dibeli. Apabila dilihat ternyata banyak kerusakannya, kemudian marginnya tipis, sebaiknya motor tersebut tidak usah dibeli, walaupun harganya terkesan murah.
Kemudian pertanyaannya adalah, bagaimana cara mengeceknya? Kebanyakan dari kita memang tidak begitu tahu perihal motor. Caranya mudah, kata Thoriq. Cukup kita mencari orang kepercayaan yang benar-benar mengerti tentang motor. Bisa montir atau mekanik, bisa juga makelar motor.
Bawa mereka untuk melihat-lihat motor yang akan kita beli. Suruh mereka mencoba dan menganalisa. Setelah selesai tugas mereka, berilah komisi yang pantas. Bila perlu, tambahkan bonus jika ternyata motor tersebut laku tinggi dijual.
Setelah itu lihat jenis, tahun dan merk-nya. Usahakan cari motor yang cepat lakunya. “Bisa 2-3 hari lakunya. Lebih cepat”, ujarnya. Ia bahkan bisa menjual motor China yang notabene kurang laku di pasaran dengan keuntungan per motornya 500 ribu..
Trik Mendapatkan & Menjual Motor
Apabila ternyata kita tidak menemukan motor yang cepat lakunya, ada triknya. Beli motor tersebut dengan cara kredit. Perbesar uang mukanya dan perkecil cicilan per bulannya, tunggu hingga laku. Menurutnya, cara ini cukup efektif.
Thoriq juga menggunakan cara yang lain. Biasanya ia mencari motor yang velg-nya sudah “racing”. “Cepat banget lakunya mas, walaupun motor itu motor buatan China”, ujarnya.
Cara mencari motor yang dilakukan Thoriq kebanyakan dari luar kota. Biasanya konsumen tidak mau mencari motor dengan plat luar kota, apalagi luar pulau. “Disinilah letak keuntungan kita”, katanya. Kita bisa cari teman yang tinggalnya sama dengan pelat motor tersebut.
“Minta tolong mereka untuk mencabut suratnya, kemudian kita urus mutasi surat tersebut ke kota kita. Untuk motor biayanya paling antara 300 – 800 ribu, sudah termasuk komisi teman kita tersebut”, katanya.
Pernah dia mendapatkan motor Supra tahun 2000 keatas dengan harga 3 juta. Motor tersebut ber-pelat Jambi. Setelah diurus segala surat-suratnya, jadilah motor tersebut ber-pelat Jogja. Dengan kondisi demikian, motor tersbut bisa ia jual dengan harga 5,5 juta.
Padahal untuk mengurus segala tetek bengeknya ia hanya mengeluarkan modal 1 juta, termasuk beberapa perbaikan kecil. Namun apabila dirasa harga dipasaran masih menguntugkan, Thoriq tetap menjual tanpa mutasi surat.
Tapi tidak menutup kemungkinan dia mengambil keuntungan lebih banyak. “Tergantung dengan jenis, kondisi dan harga pasarannya mas”, katanya. Pernah ia mendapatkan keuntungan sampai lebih dair 5 juta per sekali transaksi.
Perlengkapan Kantor & Iklan
Perlengkapannya juga tidak rumit. Cukup ruangan dengan luas 3 x 3m dilengkapi dengan meja kursi, komputer, lemari arsip, telepon serta berlangganan beberapa koran.
Cara pemasarannya juga cukup sederhana. Thoriq menggunakan iklan baris 3 baris untuk menawarkan motornya. Seminggu ia memasang iklan dua kali. Harga per sekali tanyang cuman 30 ribu rupiah. Saat ini ia hanya menggunakan 2 koran lokal untuk memasarkan motornya.
(sumber : http://bisnisukm.com/)
Tak disangka, bisnis baru yang dia geluti berjalan cepat dan menghasilkan keuntungan yang lumayan. Awal mula dia terjun di bisnis ini tidak sengaja. Saat itu ia membeli motor Honda Grand tahun 91 dari temannya dengan harga 2,5 juta. Motor tersebut rencananya akan digunakan sendiri.
Karena pelat motor tersebut dari luar kota, waktu pajak habis, dia berniat memperpanjang. Tapi ternyata si pemilik motor dimana dulu ia membeli motor tersebut tidak bisa menemani ia untuk memperpanjang STNK. Pada saat itulah Thoriq akhirnya memutuskan untuk menjual motor tersebut sebelum pajak berakhir.
Setelah motor ia perbaiki dengan biaya 300 ribu, ia menjual motor tersebut dengan harga 3 juta. Untung 200 ribu, lumayan pikirnya.
Hal Penting Yang Harus Diperhatikan
Hal yang pertama kali harus diperhatikan adalah motor yang akan dibeli. Apabila dilihat ternyata banyak kerusakannya, kemudian marginnya tipis, sebaiknya motor tersebut tidak usah dibeli, walaupun harganya terkesan murah.
Kemudian pertanyaannya adalah, bagaimana cara mengeceknya? Kebanyakan dari kita memang tidak begitu tahu perihal motor. Caranya mudah, kata Thoriq. Cukup kita mencari orang kepercayaan yang benar-benar mengerti tentang motor. Bisa montir atau mekanik, bisa juga makelar motor.
Bawa mereka untuk melihat-lihat motor yang akan kita beli. Suruh mereka mencoba dan menganalisa. Setelah selesai tugas mereka, berilah komisi yang pantas. Bila perlu, tambahkan bonus jika ternyata motor tersebut laku tinggi dijual.
Setelah itu lihat jenis, tahun dan merk-nya. Usahakan cari motor yang cepat lakunya. “Bisa 2-3 hari lakunya. Lebih cepat”, ujarnya. Ia bahkan bisa menjual motor China yang notabene kurang laku di pasaran dengan keuntungan per motornya 500 ribu..
Trik Mendapatkan & Menjual Motor
Apabila ternyata kita tidak menemukan motor yang cepat lakunya, ada triknya. Beli motor tersebut dengan cara kredit. Perbesar uang mukanya dan perkecil cicilan per bulannya, tunggu hingga laku. Menurutnya, cara ini cukup efektif.
Thoriq juga menggunakan cara yang lain. Biasanya ia mencari motor yang velg-nya sudah “racing”. “Cepat banget lakunya mas, walaupun motor itu motor buatan China”, ujarnya.
Cara mencari motor yang dilakukan Thoriq kebanyakan dari luar kota. Biasanya konsumen tidak mau mencari motor dengan plat luar kota, apalagi luar pulau. “Disinilah letak keuntungan kita”, katanya. Kita bisa cari teman yang tinggalnya sama dengan pelat motor tersebut.
“Minta tolong mereka untuk mencabut suratnya, kemudian kita urus mutasi surat tersebut ke kota kita. Untuk motor biayanya paling antara 300 – 800 ribu, sudah termasuk komisi teman kita tersebut”, katanya.
Pernah dia mendapatkan motor Supra tahun 2000 keatas dengan harga 3 juta. Motor tersebut ber-pelat Jambi. Setelah diurus segala surat-suratnya, jadilah motor tersebut ber-pelat Jogja. Dengan kondisi demikian, motor tersbut bisa ia jual dengan harga 5,5 juta.
Padahal untuk mengurus segala tetek bengeknya ia hanya mengeluarkan modal 1 juta, termasuk beberapa perbaikan kecil. Namun apabila dirasa harga dipasaran masih menguntugkan, Thoriq tetap menjual tanpa mutasi surat.
Tapi tidak menutup kemungkinan dia mengambil keuntungan lebih banyak. “Tergantung dengan jenis, kondisi dan harga pasarannya mas”, katanya. Pernah ia mendapatkan keuntungan sampai lebih dair 5 juta per sekali transaksi.
Perlengkapan Kantor & Iklan
Perlengkapannya juga tidak rumit. Cukup ruangan dengan luas 3 x 3m dilengkapi dengan meja kursi, komputer, lemari arsip, telepon serta berlangganan beberapa koran.
Cara pemasarannya juga cukup sederhana. Thoriq menggunakan iklan baris 3 baris untuk menawarkan motornya. Seminggu ia memasang iklan dua kali. Harga per sekali tanyang cuman 30 ribu rupiah. Saat ini ia hanya menggunakan 2 koran lokal untuk memasarkan motornya.
(sumber : http://bisnisukm.com/)
0 Komentar:
Posting Komentar