Usaha potong rambut adalah usaha yang modalnya tak begitu besar tapi penghasilannya Relatif tetap. Pelanggan potong rambut bisa dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa bahkan sampai orang tua. Dan selera mereka juga tidak sama. Biasanya orang tua lebih suka rambut yang pendek dan rapi.
Berbeda denga anak muda yang lebih suka potong rambut seperti idola mereka atau yang lagi ngetren. Anak muda biasanya lebih suka model “ Mohawk “, sebab model ini cocok untuk semua postur tubuh pria.
Ada juga yang suka model “ Spiky “, model ini cocokny untuk pria yang berpostur tubuh pendek. Bentuk rambutnya berdiri, biasanya sering digemari oleh aktor2 fil mandarin.
Proses potong rambut
Berbeda denga anak muda yang lebih suka potong rambut seperti idola mereka atau yang lagi ngetren. Anak muda biasanya lebih suka model “ Mohawk “, sebab model ini cocok untuk semua postur tubuh pria.
Ada juga yang suka model “ Spiky “, model ini cocokny untuk pria yang berpostur tubuh pendek. Bentuk rambutnya berdiri, biasanya sering digemari oleh aktor2 fil mandarin.
Proses potong rambut
Proses potong rambut sangat sederhana. Pelanggan sebelumnya di pasang kain atau celemek agar rambut tidak menempel di kain. Setelah itu rambut diusahakan tidak dalam posisi kering. Caranya rambut diperciki sedikit air.
Hal ini dimkasudkan agar “larinya” rambut yang dipotong tidak kemana-mana. Akan tetapi rambut juga tidak boleh dalam kondisi terlalu basah. Karena kalau basah, seperti habis keramas, rambut susah dipotong.
Setelah itu konsumen ditanya mau model rambut seperti apa. Jika proses potong rambut hampir selesai, konsumen ditanya potongan rambutnya kurang apa, apakah kurang pendek atau kurang rapi. Yang jelas, polanya harus kelihatan dulu, baru ditanya.
Kemudian sisa rambut yang menempel di pakaian dibersihkan dan pelanggan dibedaki. Tujuan pelanggan dibedaki adalah untuk menjatuhkan rambut yang lengket, karena sisa rambut yang menempel di badan apabila langsung disikat tidak bisa langsung jatuh.
Hal ini dimkasudkan agar “larinya” rambut yang dipotong tidak kemana-mana. Akan tetapi rambut juga tidak boleh dalam kondisi terlalu basah. Karena kalau basah, seperti habis keramas, rambut susah dipotong.
Setelah itu konsumen ditanya mau model rambut seperti apa. Jika proses potong rambut hampir selesai, konsumen ditanya potongan rambutnya kurang apa, apakah kurang pendek atau kurang rapi. Yang jelas, polanya harus kelihatan dulu, baru ditanya.
Kemudian sisa rambut yang menempel di pakaian dibersihkan dan pelanggan dibedaki. Tujuan pelanggan dibedaki adalah untuk menjatuhkan rambut yang lengket, karena sisa rambut yang menempel di badan apabila langsung disikat tidak bisa langsung jatuh.
Ruang Usaha dan Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan tidak banyak dan mudah di dapat. Yaitu alat cukur dan perlengkapan potong rambut lainnya. Alat-alat tersebut meliputi : clipper, yaitu mesin kecil untuk memotong rambut, sisir potong, pisau cukur, handuk, kap potong, sikat rambut, semprotan air, sisir vidal, kuas muka, gunting pendek, gunting zig zag dan penyemprot untuk memerciki rambut konsumen.
Harga mesin potong rambutnya bervariasi, berkisar antara 350 sampai 750 ribu. “Yang paling mahal buatan amerika. Mesinnya ringan, kecil tapi awet”, ujarnya. Sedangkan sisir harganya berkisar 15 ribu. Untuk gunting harga barangnya antara 50 sampai 150 ribu. “Yang paling bagus buatan Jerman mas,” katanya.
Sedangkan untuk perlengkapan usaha yang dibutuhkan adalah kursi pangkas, kaca, meja berlaci, kipas angin dan lampu pangakas. Untuk ruang usaha, luas ruang usaha yang dibutuhkan adalah minimum 5m x 8m. Kebutuhan ruangannya meliputi ruang tunggu, ruang potong, ruang cuci rambut dan ruang administrasi.
Pemasaran
Peralatan yang dibutuhkan tidak banyak dan mudah di dapat. Yaitu alat cukur dan perlengkapan potong rambut lainnya. Alat-alat tersebut meliputi : clipper, yaitu mesin kecil untuk memotong rambut, sisir potong, pisau cukur, handuk, kap potong, sikat rambut, semprotan air, sisir vidal, kuas muka, gunting pendek, gunting zig zag dan penyemprot untuk memerciki rambut konsumen.
Harga mesin potong rambutnya bervariasi, berkisar antara 350 sampai 750 ribu. “Yang paling mahal buatan amerika. Mesinnya ringan, kecil tapi awet”, ujarnya. Sedangkan sisir harganya berkisar 15 ribu. Untuk gunting harga barangnya antara 50 sampai 150 ribu. “Yang paling bagus buatan Jerman mas,” katanya.
Sedangkan untuk perlengkapan usaha yang dibutuhkan adalah kursi pangkas, kaca, meja berlaci, kipas angin dan lampu pangakas. Untuk ruang usaha, luas ruang usaha yang dibutuhkan adalah minimum 5m x 8m. Kebutuhan ruangannya meliputi ruang tunggu, ruang potong, ruang cuci rambut dan ruang administrasi.
Pemasaran
Keunggulan yang diutamakan potong rambut adalah pengalaman dalam memotong rambut yang sudah lama. Sehingga untuk memotong rambut jenis apapun tidak susah. Bisa juga di tambah layanan gratis merapikan kumis. Kasih harga yang terjangkau. Misalnya Rp. 5.000,00 per sekali potong.
Selain itu, jam buka yang tertib merupakan strategi yang bagus. Potong rambut idealnya mulai buka pukul 9 sampai jam 12 siang, kemudian istirahat 1 jam. Jam 1 siang buka lagi sampai jam 9 malam. Hari minggu juga buka.
Pertimbangannya adalah kebanyakan orang pada hari minggu adalah waktu dimana mereka tidak sekolah atau tidak bekerja, sehingga kemungkinan untuk menyempatkan mencukur rambut lebih besar.
Komunikasi antara tukang potong dengan pelanggan pada waktu mencukur juga penting. Karena jika tukang potong hanya diam saja, walaupun pelanggan cocok dengan potongannya, tapi mereka enggan kembali karena komunikasinya tidak baik. Biaya untuk alat tergolong murah. Kebutuhan akan silet misalnya, satu silet bisa untuk 3-4 orang. Harga satu pak cuman Rp. 2500,- isi 5 buah.
Bedak juga murah Pemakaian listrik juga tidak tinggi, cukup menggunakan kipas 8 watt, mesin potong rambut 10 watt. Paling besar hanya untuk lampu malam, sebab di butuhkan penerangan yang jelas supaya hasil potongannya bagus.
Intinya untuk membuka usaha jasa ini adalah “kenali jenis-jenis rambut, ikuti serat-serat rambut, dan cocokkan dengan tekstur wajah.” Anda tertarik untuk mencoba?
Selain itu, jam buka yang tertib merupakan strategi yang bagus. Potong rambut idealnya mulai buka pukul 9 sampai jam 12 siang, kemudian istirahat 1 jam. Jam 1 siang buka lagi sampai jam 9 malam. Hari minggu juga buka.
Pertimbangannya adalah kebanyakan orang pada hari minggu adalah waktu dimana mereka tidak sekolah atau tidak bekerja, sehingga kemungkinan untuk menyempatkan mencukur rambut lebih besar.
Komunikasi antara tukang potong dengan pelanggan pada waktu mencukur juga penting. Karena jika tukang potong hanya diam saja, walaupun pelanggan cocok dengan potongannya, tapi mereka enggan kembali karena komunikasinya tidak baik. Biaya untuk alat tergolong murah. Kebutuhan akan silet misalnya, satu silet bisa untuk 3-4 orang. Harga satu pak cuman Rp. 2500,- isi 5 buah.
Bedak juga murah Pemakaian listrik juga tidak tinggi, cukup menggunakan kipas 8 watt, mesin potong rambut 10 watt. Paling besar hanya untuk lampu malam, sebab di butuhkan penerangan yang jelas supaya hasil potongannya bagus.
Intinya untuk membuka usaha jasa ini adalah “kenali jenis-jenis rambut, ikuti serat-serat rambut, dan cocokkan dengan tekstur wajah.” Anda tertarik untuk mencoba?
(sumber : http://peluangusaha-oke.com/)
0 Komentar:
Posting Komentar